TARI PUTRI BINANGKIT DI SANGGAR SENI SEKAR PANDAN KOTA CIREBON

TARI PUTRI BINANGKIT DI SANGGAR SENI SEKAR PANDAN KOTA CIREBON



Tari Putri Binangkit dalam Upacara Serenomial
Tari Putri Binangkit dalam upacara serenomial kenegaraan di kesultanan kanoman Cirebon merupakan salah satu repertoar tari yang dipentaskan dalam berbagai kegiatan keratin, baik acara penobatan sultan maupun acara kekeluargaan lainya. Repertoar tari ini termasuk jenis tari lenyepandan masuk ke dalam ktegori tari klasik.
Tari putri binangkit ditarikan secara berkelompok olehenam orang penari oerempuan yang menggambarkan keceriaan para putri yang sedang bersanda gurau di taman keratin. Diiringi oleh gamelan asmaronengyang berlaras pelog dan bernada halus. Sesuai dengan karakter putri keratin yang anggun. Hal tersebut dapat tergambar dari iringan musik, tata rias wajah, dan busana penari. Berkaitan  dengan hal tersebut maka penulis bermaksud untuk mencari informasi tentang struktur penyajian tari putri binangkit dan fungsi tari putri binangkit di lingkungan kesultanan kanoman Cirebon.
Metode yang di pakai dalam penyusunan artikel ini menggunakan metode deskriptif analisis yaitu suatu metode pengumpulan data dan mendeskripsikan data dari lapangan. Kegiatan analisis untuk mengungkap sutu permasalahan yang ada di lapangan penulis menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan data seperti studi pustaka, studi lapangan, observasi, wawancara dan dokumentasi.

Secara historis, pertunjukkan tari topeng diawali di Cirebon tepatnya pada abad ke-19 yang dikenal dengan Topeng Bahakan. Menurut T. Tjetje Somantri (1951) daerah Jawa Barat antara lain Sumedang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya pada tahun 1930 didatangi oleh rombongans topeng berupa wayang wong dengan dalangnya bernama Koncer dan Wentar. Berdasarkan data historis inilah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan. Menurut bentuk pertunjukkan Dibedakan menjadi 2 yaitu -          Tari Topeng Cirebon : bentuk pertunjukkan Tari Topeng Cirebon memiliki bermacam-macam bentuk yaitu : •         Topeng Babarang / Baragan •         Topeng Hajatan / Dinaan •         Topeng Ngunjung •         Topeng Kuputarung -          Topeng Priangan : topeng Priangan hanya tersaji dalam satu bentuk saja yang lebih bersifat entertaintment (hiburan). Susunan penyajian 1.      Tari Topeng Cirebon memiliki lima bagian penyajian yaitu : Ø  Panji : dilakukan pada bagian pertama, karakteristiknya halus atau lungguh, memakai kedok yang berwarna putih. Ø  Pamindo/Samba : menggambarkan seorang raja yang menginjak dewasa yang serba ingin tahu, gerakannya enerjik, lincah dan penuh dinamika. Ø  Rumyang : menggambarkan seseorang yang beranjak dewasa dan serba ingin tahu terhadap lingkungan sekitarnya. Gerakannya lincah, lembut, tegas dan terputus-putus dengan kedok berwarna merah jambu (pink). Ø  Tumenggung/Patih : karakteristik Tumenggung adalah gagah. Tarian ini dilatarbelakangi oleh kisah Tumenggung Magang Diraja yang diutus untuk menaklukkan Jinggananom. Kedok yang harus digunakan oleh tokoh Tumenggung adalah Slasi, Drodos dan Sanggan. Sementara tokoh Jinggananom memakai kedok Tatag Prekicil, Peloran dan Mimis. Ø  Kelana/Rowana: menggambarkan personalitas raja yang gagah dan angkara murka. Kedok yang digunakan berwarna merah tua atau kecoklatan. Dengan ciri khas berkumis dan berjambang tebal, serta memakai mahkota susun emas. Didalam pertunjukkan topeng Cirebon yang utuh, terdapat beberapa macam kedok bodor yang juga ikut ditampilkan, antara lain kedok tembeb, pentul dan dayun. 2.      Tari Topeng Priangan mencakup tiga watak yaitu : Tari Topeng Tumenggung, menggambarkan watak seorang pejabat tinggi yang karismatik, berpengaruh dan disegani masyarakat sekitarnya. Tari Topeng Kencana Wungu, menggambarkan karaktek yang lincah dan dinamis, dengan kedok berwarna telor asin. Tari topeng kelana : menggambarkan karakter yang enerjik dan kasar Tari Topeng Cirebon Tari topeng  Cirebon pada dasarnya merupakan seni tari tradisional masyarakat Cirebon yang secara spesifik menonjolkan penggunaan penutup muka berupa topeng atau kedok oleh para penari pada waktu pementasannya. Topeng Cirebon menyimbolkan bagaimana asal mula Sang
Tari Putri Binangkit
Kota Cirebon merupakan salah satu kota di jawa barat yang memiliki banyak beragam  kesenian tradisional yang berkembang di sanggar-sanggar seni tari. Terdapat sanggar seni Sekar Pandan yang berlokasi di kota Cirebon tepatnya Jl. Pulasaren RT.02 RW.04 no.74 kelurahan pulasaren kecamatan pekalipan kompleks keratin kacirebonan kota Cirebon. Kelompok kami melakukan  penelitian di sanggar tersebut karena tari Putri Binangkit hanya ada di sanggar seni sekar pandan. Tari Putri Binangkit yang di ciptakan oleh Pangeran Jony Arganingrat. Agar penelitian ini lebih terperinci, penelitian merumuskan masalah bagaimana latar belakang tari putri binangkit dan dan bagaimana struktur koreografi, busana dan aksesoris tari putri binangkit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Koreografi mengambil unsur dari tarian Lenyepan, Topeng Cirebon, dan gerak putri klasik. Kategori gerak yang terdapat pada tari putri binangkit adalah gerak gesture (mknawi), gerak locomotion (gerak peralihan), dan gerak pure movement (murni). Dilihat dari penggunaan tata rias tari putri binangkit menggunakan rias korektif yaitu tata rias yang berfungsi mempertegas karakter tarian. Busana tari putri binangkit terdiri dari apok, ombyong, lidah warna hitam dan emas, sabuk kewer, sampur, siger, sumping kilat bahu, kain batik Cirebon, ronce melati. Iringan tari putri binangkit menggunakan seperangkat gamelan berlaras pelog. Kesimpulan dari penelitian ini tari bangkit merupakan wujud pengaplikasian tari kreasi baru sebagai pertumbuhan seorang putri menuju kedewasaan di keratin Cirebon

0 Komentar